..::WILUJEUNG SUMPING::..

Sunday 4 July 2010

Akhlak Tasawuf

Jawaban UAS Akhlak Tasawuf
Nama : RIDWAN MAULANA
NIM : 208 203 966
Jurusan : Pendidikan Biologi
Kelas/Smstr : Biologi C/IV

1. Pengertian Tasawuf dan Tarekat
Pengertian Tasawuf
Islam merupakan agama yang menghendaki kebersihan lahiriah sekaligus batiniah. Hal ini tampak misalnya melalui keterkaitan erat antara niat (aspek esoterik) dengan beragam praktek peribadatan seperti wudhu, shalat dan ritual lainnya (aspek eksoterik). Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang memusatkan perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang dapat menghidupkan kegairahan akhlak yang mulia. Jadi sebagai ilmu sejak awal tasawuf memang tidak bisa dilepaskan dari tazkiyah al-nafs (penjernihan jiwa). Upaya inilah yang kemudian diteorisasikan dalam tahapan-tahapan pengendalian diri dan disiplin-disiplin tertentu dari satu tahap ke tahap berikutnya sehingga sampai pada suatu tingkatan (maqam) spiritualitas yang diistilahkan oleh kalangan sufi sebagai syuhud (persaksian), wajd (perjumpaan), atau fana’ (peniadaan diri). Dengan hati yang jernih, menurut perspektif sufistik seseorang dipercaya akan dapat mengikhlaskan amal peribadatannya dan memelihara perilaku hidupnya karena mampu merasakan kedekatan dengan Allah yang senantiasa mengawasi setiap langkah perbuatannya. Jadi pada intinya, pengertian tasawuf merujuk pada dua hal: (1) penyucian jiwa (tazkiyatun-nafs) dan (2) pendekatan diri (muraqabah) kepada Allah.
Pengertian Tarekat
Tarekat berasal dari bahasa Arab thariqah, jamaknya tharaiq, yang berarti: (1) jalan atau petunjuk jalan atau cara, (2) Metode, system (al-uslub), (3) mazhab, aliran, haluan (al-mazhab), (4) keadaan (al-halah), (5) tiang tempat berteduh, tongkat, payung (‘amudal-mizalah). Menurut Al-Jurjani ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali (740-816 M), tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui tahapan-tahapan/maqamat.
Dengan demikian tarekat memiliki dua pengertian, pertama ia berarti metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi (sufibrotherhood) yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah.
Karakter Tasawuf pada zaman keemasan
Karakteristik tasawuf pada msa keemasan dimulai pada abad kelima hijria, cenderung mengalami pembaharua, yakni dengan mengembalikannya pada landasan Al-Qur’an dan Al Hadits. Al-qursyaini dan Al-khawari dipandang sebagai tokoh sufi yang paling menonjol pada abad iu. Yang membentuk tasawuf sunni adalah Al-ghazali dipadang sebagai pembela, tersebarnya tasawuf sunni pada abad kelima hijriyah merupakan tonggak yangmembentuk kejayaan tasawuf sunni. Pada abad tersebut tasawuf sunni tersebar luas dikalangan dunia islam.

2. Hubungan Tasawuf dengan ilmu fiqih
Ilmu fiqih merupakan pengertahuan tentang segala seseuatu menurut ajaran agama islam. Baik yang mengenai cara beribadah yang khusus, seperti mengenai cara mengerjakan shalat, berpuasa dal lain sebagainya; atau yang menganai cara bermasyarakat (pergaulan) antara sesame makhluk, seperti cara pinjam meminjam,, cara berkeluarga dan lain sebagainya. Menurut firman Allah SWT. Dalam surat Al-imran ayat 102 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan jangnlah sekalian kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam”
Ayat diatas secara tegas dan jelas memerintahkan kepada kita hamba-Nya agar senantiasa bertaqa kepada Allah Swt agama yang diridoi oleh-nya yaitu agama islam, seperti diakhir ayat diatas. Ilmu fiqih sangat berkaitan dengan kutipan diatas, mengapa demikian? Karena taqwa tidak lain adalah mengerjakan segala yang diperintahkannya. Dan meninggalkan apa yang diharamkan oleh-Nya.
Hubungan tasawuf dengan ilmu psikologi
Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejla kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran (kognisi), perasaan (emosion), dan kehendak (konasi). Gejala tersebut secara umum memiliki cirri-ciri yang hampirsama pada diri manusia dewsa, normal dan beradab. Dengan demikian gejala pokok tersebut dapat diamati melalui sikap dan prilaku manusia. Namun terkadang ada diantara persyaratan aktivitas yang tampak itu merupakan gejal campuran, sehingga para ahli psikologi menambahkan hingga menjadi empat gejala utam yang dipelajari psikologi, yaitu pikiran, perasaan, kehendak. Dangejala campuran. Adapun yang termasuk ejala campuran ini seperti intelegensi, kelemahan maupun sugesti.
Melalui ilmu jiwa sifat-sifat psikologis yang dimiliki seseorang, jiwa yang bersih dari dosa dan maksiat serta dekat dengan tuhan misalnya, akan melahirkan sikap dan perbuatan yang tenag pula, sebaliknya jiwa yang kotor, banyak berbuat maksiat dan kesalahan serta jauh dari Tuhan akan melahiurkan jiwa yangjahat, sesat, dan menyesatkan orang lain.
Hubungan tasawuf dengan Ilmu filsafat
Filsafat sebagaimana yang diketahui adala suatu upaya berfikir mendalam, radikal, sampai keakar-akarnya, universal dan sistematis dalam rangka menemukan rangka atau inti atau hakikat mengenai segala sesuatu. Didalam ilmu filsafat segala sesuatu dibahas untukditemukan hakikatnya.

3. Perbedaan tasawuf sunni dan falsafi
Adapun tasawuf yang berkembang pada masa berikutnya sebagai suatu aliran (mazhab), maka sejauh hal itu tidak bertentangan dengan Islam dapat dikatakan positif (ijabi). Tetapi apabila telah keluar dari prinsip-prinsip keislaman maka tasawuf tersebut menjadi mazhab yang negatif (salbi). Tasawuf ijabi mempunyai dua corak: (1) tasawuf salafi, yakni yang membatasi diri pada dalil-dalil naqli atau atsar dengan menekankan pendekatan interpretasi tekstual; (2) tasawuf sunni, yakni yang sudah memasukkan penalaran-penalaran rasional ke dalam konstruk pemahaman dan pengamalannya. Perbedaan mendasar antara tasawuf salafi dengan tasawuf sunni terletak pada takwil. Salafi menolak adanya takwil, sementara sunni menerima takwil rasional sejauh masih berada dalam kerangka syari’ah. Sedangkan tasawuf salbi atau disebut juga tasawuf falsafi adalah tasawuf yang telah terpengaruh secara jauh oleh faham gnostisisme Timur maupun Barat. Terdapat beberapa pendapat tentang pengaruh luar yang membentuk tasawuf Islam, ada yang menyebutkannya dari kebiasaan rahib Kristen yang menjauhi dunia dan kehidupan materiil. Ada pula yang menyebutkannya dari pengaruh ajaran Hindu dan juga filsafat neoplatonisme. Dalam Hindu misalnya terdapat ajaran asketisme dengan meninggalkan kehidupan duniawi guna mendekatkan diri kepada Tuhan dan menggapai penyatuan antara Atman dan Brahman. Pythagoras juga mengajarkan ajakan untuk meninggalkan kehidupan materi dengan memasuki dunia kontemplasi. Demikian juga teori emanasi dari Plotinus yang dikembangkan untuk menjelaskan konsep roh yang memancar dari dzat Tuhan dan kemudian akan kembali kepada-Nya. Pada konteks ini, tujuan mistisisme baik dalam maupun di luar Islam ialah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog langsung antara roh manusia dan Tuhan, kemudian mengasingkan diri dan berkontemplasi.
4. Tasawuf bersumber dari ajaran islam
Secara umum ajaran islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah atau jasadiah, dan kehidupan yang bersifat batiniah. Pada unsure kehidupan batiniah itulah kemudian lahir tasawuf. unsur kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajaran islam, al-qur’an dan al-daditsserta praktek kehidupan Nabi dan para sahabatnya. Al-quran antaralain berbicara tentang kemungkinan manusia dengan Tuhan saling mencintai (mahabbah)

54. Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.

Perintah agar manusia senantiasa bertaubah, membersihkan diri, memohon ampunan kepada-Nya
       •        •         •                  •     
8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."


5. Tarekat yang sayah teliti adalah Naqsabandiyah, merupakan suatu tarekat sufi yang paling luas penyebarannya, dan terdapat banyak diwilayah asia muslim (meskipun sedikit diantara orang-orang Arab) serta Turki.
Naqsabandiyah mulai menyebar kedaerah-daerah tetangga muslim dalam waktu seratus tahun. Cirri yang paing menonjol dari tarekat Naqsabandiyah adalah diikuti syari’at secara ketat, keseriusan dalam beribadah menyebabkan penolakan terhadap music dan tari serta lebih mengutaakan dzikir dalam hati, dan kecenderungan semakin kearah keterlibatan dalam politik (meskipun tidak konsiste)
Ajaran pokok Naqsabandiyah bersumber dari Al-Quran dan AL-Sunah akan tetapi yang terlihat dari ajaran ini adalah Mahabbah mereka terhadap Allah SWT yang terlihat denganjelas lewat dzikir mereka yang intensif. Disamping disamping banyk melaksanan hal-hal yang disunatkan oleh agama seperti tahajud, salat witir, shalat duha, qabla subuh dan banyak lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemikiran masyarakat terhadap ajaran-ajaran dari tarekat ini adalah tidak benar, dan tarekat ini tidak sesat dan tidak menyesatkan yang mengikuti ajarnannya.

No comments: