..::WILUJEUNG SUMPING::..

Sunday 4 July 2010

Jawaban UAS Pengling

Nama : RIDWAN MAULANA
NIM : 208 203 966
Jurusn : Pendidikan Biologi
Kelas/smester : C/IV
Materi : Jawaban UAS Pengetahuan Lingkungan
Dosen : Drs. R. Ading Pramadi M.S

1. .Apa yang menyebabkan air menjadi basa ?
jawab:
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.


2. Apa yang menyebabkan air menjadi asam ?
Jawab:
Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan sampah organik dan anorganik. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas yang antara lain berasal dari air pendingin industri. Limbah industri dapat membunuh mikroorganisme air. Akan tetapi, beberapa pabrik tidak mampu menghilangkan unsur kimia atau racun yang dikandungnya. Limbah industri yang dapat mencemari air bergantung pada jenis industrinya. Limbah tersebut berupa organik, anorganik, dan panas.
Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Limbah cair yang telah diolah, sisa olahannya pun masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni).
Merkuri dapat berasal dari air limbah penggilingan kertas (pulp = bubur kertas) dan pabrik yang membuat vinil plastik atau berasal dari air hujan. Kebanyakan merkuri terakumulasi di dasar perairan, seperti sungai, danau, dan lautan, kemudian diuraikan menjadi metal merkuri oleh metan yang diproduksi oleh bakteri. Metil merkuri bersifat sangat beracun dan dapat diabsorpsi oleh makhluk hidup yang berada di perairan. Ikan yang tercemar oleh merkuri jika dikonsumsi oleh ibu yang hamil, keturunannya dapat menderita cacat karena kerusakan pada saraf, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Tembaga dapat masuk ke perairan atau sungai melalui pembuangan air limbah yang berasal dari bijih atau cairan tembaga yang dibuang oleh penambangan tembaga. Tembaga merupakan logam yang sangat beracun. Kadar tembaga yang kurang dari 1 ppm pada perairan dapat mematikan ikan dan hewan air lainnya.
Ikan mengabsorbsi tembaga melalui insangnya. Di perairan yang mengandung konsentrasi oksigen terlarut rendah, gerakan membuka dan menutupnya insang berlangsung lebih cepat sehingga proses kematian ikan akibat polusi tembaga menjadi lebih cepat.
Pembakaran bensin pada mesin pabrik menghasilkan lebih dari 80% timah di udara. Timah yang ditambahkan ke dalam bensin adalah timah tetraetil (TEL) yang berfungsi sebagai senyawa anti knock. Di daerah pedesaan, kandungan timah di udara yang berasal dari kegiatan manusia sekitar 20%, sedangkan di kota-kotabesar lebih dari 50%. Orang yang bekerja memperbaiki kendaraan bermotor di ruangan tertutup, dalam darahnya akan mengandung konsentrasi timah yang lebih tinggi dibandingkan bagi mereka yang bekerja pada ruangan yang terbuka.
Jika suatu perairan mengandung timah yang berasal dari tangki atau pipa saluran air minum dengan konsentrasi lebih dari 0.5 ppm, maka logam tersebut dapat bersifat racun bagi kehidupan ikan di perairan. Hanya beberapa ganggang dan serangga yang mampu hidup di perairan tersebut. Jika ikan yang tercemar tersebut dikonsumsi manusia, akan membahayakan kesehatan manusia.
(http://balingtan.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=78&Itemid=26)

3. Jenis mikroorganisme apa ayng terdapat pada limbah rumah tangga ?
Jawab:
Limbah dapat mengandung mikroorganisme patogen seperti :
1. Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus
2. Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri
3. Vibrio cholera penyebab penyakit kolera
4. Entamoeba hystolitica penyebab penyakit gastroentritis
Selain itu parasit seperti ascaris pada air juga dapat menyebabkan penyakit cacingan.
Juga dalam air banyak ditemukan mikroba penghasil toksin (racun) yang berbahaya seperti clostridium, pseudomonas, salmonella, staphylococcus, dll. (http://padang-today.com/index.php?today=article&j=6&id=629)




4. Jenis mikroorganisme apa yang terdapat pada limbah industry?
Jawab:
Hasil penelitian adalah mikroorganisme yang teridentifikasi yaitu jamur dan Klebsiella. Berdasarkan hasil analisa deskriptif ternyata Klebsiella merupakan bakteri pathogen dan tidak bermanfaat pada pengolahan limbah cair industri tempe. Jamur yang dapat diperkirakan bukan pathogen, akan tetapi karena tidak diketahui spesiesnya maka tidak dapat diketahui apakah jamur tersebut bermanfaat untuk pengolahan limbah cair industri tempe atau tidak (http://www.lemlit.undip.ac.id/abstrak/content/view/137/278/)

5. Dampak bagi pertumbuhan dari tanah yang tercemar?
Jawab:
Dampak yang paling menonjol terhadap pertumbuhan tunbuhan yang tumbuh pada tanah atau daerah tercemar adalah:
Tumbuhan yang biasanya tumbuh ditempat normal hijau, segar dan mulus tapi ketika tumbuh pada tempat atau daerah yang tercemar tiba-iba tanaman tersebut menjadi layu atau kurang segar, pada bagian daunnya kebanyakan menjadi kuning disebabkan karena kurangnya suplay makanan dari akar menuju seluruh tubuh tumbuhan akibat tidak adanya makanan atau unsur hara yang baik yang tekandung dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
6. Mekanisme pertumbuhan terjadinya?
Jawab:
Air merupakan sumber dari kehidupan dan air bias berpengaruh terhadap kehidupan. Apabila air tersebut telah tercemar otomatis semua aktivitas yang berkaitan langsung dengan air yang dibutuhkan terhadap proses kehidupannya akan terganggu manakala air tersebut terganggu atau tercemari oleh limbah baik limbah pabrik maupun limbah dari yang lainnya.
Mekanisme terjadinya pada tumbuhan pertama, ketika tanah mengalami pencemaran atau tercemari oleh limbah yang sangat banyak mengandung bahan kimia yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan, selanjutnya setelah tanah tercemari kemudian mengalami pengendapan didalam tanah zat-zat beracun tersebut keudian pohon yang tumbuh pada daerah tanah yang tercemari tersebut menyerapnya sehingga lambat laun akhirnya terjadi kontaminasi. Adapun kandungan zat berbahaya dari pencemaran air tersebut adalah:
Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As), kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn), ada yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksida¬oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3), H2S, asam sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur, senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit.
Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air di alam ataupun dalam air limbah. Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil? sensial/diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuh¬tumbuhan, akan tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng (Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun untuk hewan.
(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-air/pengaruh-pencemaran-air-terhadap-hewan-tumbuh-tumbuhan-dan-tubuh-manusia/)

No comments: